Sehelai rumbia tertinggal di desir angin
Berhembus, lewat pintu yang terbuka
Ada gurat tangan yang mengarat di gagangnya
Entah
Lalu udara menyekap hawamu di sini
Meninggalkan jejak cacat atas ingat
Menyublim dingin batu karang
Pada malam yang karam
Tak ada yang hendak mentasbihkan gelap malam
Setelah paham terang siang
Tapi kita tak
Dan terjebak pada lingkar segitiga.
22 Agustus 2007
05 Agustus 2007
diluar
diluar kering sayang,
angin mengirimkan bebatuan tajam dalam kasarnya
ada juga kaca yang dibawanya
menyimpan hujan dan mentari yang tenggelam
lembut, tapi sungguh tajam
angin mengirimkan bebatuan tajam dalam kasarnya
ada juga kaca yang dibawanya
menyimpan hujan dan mentari yang tenggelam
lembut, tapi sungguh tajam
diluar
diluar kering sayang,
angin mengirimkan bebatuan tajam dalam kasarnya
ada juga kaca yang dibawanya
menyimpan hujan dan mentari yang tenggelam
lembut, tapi sungguh tajam
050807
angin mengirimkan bebatuan tajam dalam kasarnya
ada juga kaca yang dibawanya
menyimpan hujan dan mentari yang tenggelam
lembut, tapi sungguh tajam
050807
03 Agustus 2007
membaca sunyi
ada saja yang selalu minta jelas
mengharap tak ragu
menebar malu
mungkin baik pelajari sunyi
meraba rasa
membaca apa balik hati.
mengharap tak ragu
menebar malu
mungkin baik pelajari sunyi
meraba rasa
membaca apa balik hati.
taklaluselalu
laut pun bahkan tak selalu biru
angin juga tak selalu kalut
tapi ada yang selalu larut
bahkan menjadi sesuatu yang tak lagi diri.
angin juga tak selalu kalut
tapi ada yang selalu larut
bahkan menjadi sesuatu yang tak lagi diri.
Langganan:
Postingan (Atom)