Kau bikin senin pagi dalam mulutmu
Keretakeretakelasekonomi menjerit
Sarapan pagi tercecer dibawah meja. Uh, semalam
Kucing memburu tikus.
Kadang kata juga sok tahu. O, semut senang
Rasa asin. “ pinjem kamarmu dong” tukang jagal
Mencincang daging.
Aku upacara pagi. Uh, katakata membunuhku!
092006
20 September 2006
bonsai
Kau menanam sebuah biji saat pertama kita bertemu disebuah taman di belakang sekolah. Ada kupukupu berwarna ungu, dan kau tersenyum malu.
aku hanya batu
keras, cadas.
“Jagalah biar tumbuh”, ucapmu.
tapi aku tak pernah
tak kusiram
tak kurawat
tak kulihat
“Oh, baik sekali kau merawatnya. Besar sekali pohon ini” kau berkata setelah kita tak lagi berjumpa.
Bagaimana mungkin, pikirku. Aku tak pernah menjaganya.
“Sudahlah, mungkin kau juga mengingatku. Tapi aku akan pergi”.
Dan kubonsai pohon itu
Hilang dahan julang langit
Rantingdahandaunbunga mengecil
Cuma akar menggelembung
Kau menanam sebuah biji saat pertama kita bertemu disebuah taman di belakang sekolah. Ada kupukupu berwarna ungu, dan kau tersenyum malu.
aku hanya batu
keras, cadas.
“Jagalah biar tumbuh”, ucapmu.
tapi aku tak pernah
tak kusiram
tak kurawat
tak kulihat
“Oh, baik sekali kau merawatnya. Besar sekali pohon ini” kau berkata setelah kita tak lagi berjumpa.
Bagaimana mungkin, pikirku. Aku tak pernah menjaganya.
“Sudahlah, mungkin kau juga mengingatku. Tapi aku akan pergi”.
Dan kubonsai pohon itu
Hilang dahan julang langit
Rantingdahandaunbunga mengecil
Cuma akar menggelembung
Langganan:
Postingan (Atom)